Lengser~ (290613)

Entahlah.. rasa syukur telah lepas dari beban tanggungjawab bercampur haru tak mau kehilangan pun menjadi satu..
sebenernya tanggungjawab tetep masih ada sih cuma intensitasnya udah beda.. 
jobdesk nya pun sekarang udah beda, sekarang lebih ke bantu ngarahin angkatan 4 yang akan ngejalanin tongkat estafet dari angkatan 3..

brrr,, daritadi ngomong apaan sih.. hhaaa!
yap jadii,, Sabtu 29 Juni 2013 kemarin, saya sudah melepas jabatan saya sebagai Wakil Ketua Senat Mahasiswa BSI Cikarang 2012/2013..
Syukur Alhamdulillah... ga berasa satu tahunnya..
banyak banget kesan2 selama menjabat... seru, jengkel, dongkol, gregetan, ketawa ketiwi, nangis, euhh pokonya campur aduk..

Simbolis : pelepasan pin garuda dari Ketua dan Wk. Ketua Lama
bareng paketu :D




Dan rasanya, saya belum pernah se-complicated itu..
Saya selalu ingat kata2 bapak dan bang dirman "Jangan hidup kalo ga mau punya masalah"..
yaa memang sudah kodratnya manusia selalu bertemu dengan masalah.. semakin dewasa umur kita, semakin dihadapkan dengan masalah yang lebih besar pula..
dan tentunya Allah ingin hamba2nya menjadi manusia yang tabah dan slalu berada dijalannya..


Alhamdulillah.. terimakasih ya Allah atas perjalanan panjang ini.. mudah2an bermanfaat untuk saya dan kawan2 saya.
terimakasih untuk seluruh pengurus SEMA BSI Cikarang 2012/2013..
terimakasih untuk seluruh DPO ..
dan selamat berjuang untuk pengurus SEMA BSI Cikarang 2013/2014 ..


Simbolis : Penyematan pin garuda ke Ketua dan Wk. Ketua Baru

Read More

Mantiqu't -Thair, karya sastra Faridu'ddin Attar

Sebelumnya saya mau berterimakasih buat mbak Novri (partner kerja) yang udah ngasih tau tentang "Musyawarah Burung" (Mantiqu't-Thair) dari sebuah film animasi pendek di Youtube
Nah, dari situ saya mulai cari tau tentang "Musyawarah Burung".. :D

Kisah ini merupakan cerminan dari sifat-sifat dan keadaan-keadaan di dalam diri seseorang dalam menempuh perjalanan spiritual.

Diceritakan berbagai jenis dan watak burung yang berbeda-beda ketika hendak menempuh perjalanan yang besar ini.
Mengapa burung? Yap karna, Burung sebagai lambang manusia sangat lentur bagi penggambaran roh yang setiap saat siap melesat dari dalam tubuh..

Ya jujur aja, namanya sastra sufi, bahasanya indah banget.. Saking indahnya itu, saya malah sulit paham waktu baca bukunya, hhoo..


Dari berbagai sumber artikel, film dan bukunya, disini saya mau berbagi sedikit sinopsis nya.. Baca yuk..

Mantiqu't -Thair (Musyawarah Burung) merupakan karya sastra penyair sufi terkenal Faridu’Din Attar.
Mantiqu’t-Thair diterjemahkan ke Bahasa Inggris, 'The Conference of the Birds' oleh C. S. Nott, dan dalam Bahasa Indonesia 'Musyawarah Burung' diterjemahkan oleh Hartojo Andangdjaja.

Buku ini terdiri dari tiga Bab, yaitu: Madah Do’a, (yang berisi doa dan ungkapan-ungkapan pembuka dari Faridu ‘Din Attar), Burung burung berkumpul, (menggambarkan bermacam-macam burung yang akan turut serta dalam musyawarah), dan Musyawarah burung (tentang proses pencarian sang Raja).

Setiap kisah dalam pembicaraan burung-burung menyimpan makna akan sifat-sifat dan keadaannya, kemudian di bawahnya, dipaparkan kisah-kisah yang semacam penjabaran atau penafsiran dari pembicaraan burung-burung dalam perjalanannya untuk mencari raja burung yang disebut sebagai Simurgh di puncak Gunung Kaf yang agung. Sebelum menempuh perjalanan, berkumpulah segala burung di dunia untuk bermusyawarah. Tujuan mereka hanya satu yakni mencari raja.

Dalam perjalanan, para burung yang dipimpin oleh Hud-hud harus melalui tujuh lembah.
Tujuh lembah yang dikisahkan dalam cerita ini melambangkan tingkatan-tingkatan kerohanian yang telah dilalui Attar selama berkelana mencari hakikat hidup.

Tapi ketika menyadari betapa jauh dan pedihnya perjalanan nanti, mereka jadi ragu-ragu. Lalu mereka keberatan untuk berangkat dengan dalihnya masing-masing. Bulbul, misalnya, tak mungkin meninggalkan tempat karena begitu besar hasratnya untuk menyebarkan senandung cinta. Merak enggan meninggalkan kemewahannya. Rajawali tidak mau berpisah dengan para raja di dalam istana.

Namun, Hudhud mampu meyakinkan mereka. Perjalanan menuju Simurgh satu-satunya tujuan dalam hidup, meskipun amat sukar ditempuh. Dan hanya dengan cinta segala kesukaran dapat diatasi. Mereka pun berangkat.

Akhirnya, tinggal 30 ekor saja yang sampai di balairung Simurgh. Dan ketika mereka bertatap muka dengan Raja, mereka tak berbeda dengan-Nya. Tiga puluh (si-murgh) burung adalah Simurgh, dan Simurgh adalah tiga puluh burung itu sendiri.

Cerita lengkapnya bisa download e-book Musyawarah Burung
dan yang ga begitu suka baca dan lebih suka nonton langsung penggambaran kisahnya bisa liat video dibawah ini (ini nii, yang pertama kali saya tonton :D)


Semoga kisah Mantiqu't-Thair ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kita semua.. ^^
Read More

Novel pendek dengan 6 kata "For Sale : Baby shoes, never worn"


Yap, disini saya cuma mau sedikit share aja tentang novel terpendek yang hanya terdiri dari 6 kata di secarik kertas. Saya baru mendengar tentang novel ini lewat acara pencarian bakat di salah satu stasiun televisi, dimana sang juri Mr. Deddy Corbuzier menceritakan tentang inspirasi performance salah satu peserta.

Dan setelah saya baca artikel di beberapa sumber, saya akan mendeskripsikan sekilas sinopsis tentang novel ini.


For sale: baby shoes, never worn adalah novel terpendek dengan 6 kata (six-words novel) yang ditulis oleh Ernest Hemingway.

Jadi ceritanya gini...
Hemingway sedang duduk dengan teman-temannya penulis di meja bundar di restoran (lagi makan siang katanya sih) dan mereka memiliki taruhan sebesar 10 $ masing-masing jika mereka bisa menulis sebuah cerita pendek tentang enam kata sehingga ia cepat-cepat menulis enam kata di atas serbet,
dan kata-kata yang ditulis adalah "
For sale: baby shoes, never worn" dan dia memenangkan taruhan...
 
Analisis cerita nya seperti ini..  

Dia menggunakan "for sale" sebagai simbol untuk 'iklan' menjual rumah, kadang-kadang orang menjual apa yang mereka miliki ketika mereka ingin memindahkan atau lari dari kenangan buruk, menjauh dari peristiwa yang menyedihkan yang terjadi pada mereka setelah bayi meninggal..

kemudian Hemingway menggunakan "baby shoes" sebagai simbol kebahagiaan ketika ibu mulai mempersiapkan untuk bayi barunya..

dan maksud Hemingway menulis "never worn" adalah sesuatu yang buruk terjadi pada bayi sehingga ia tidak bisa memakai sepatu ini, sekaligus simbol untuk kematian, kesedihan dan menderita kehilangan bayi.

Ya memang 6 kata ini sungguh menyedihkan, orang yang pertama kali membacanya pun pasti langsung memahami makna yang tersirat didalamnya..
dan ternyata ga perlu membaca dan menulis cerita panjang untuk menikmati, mendapatkan intinya, dan mengekspresikan perasaan/tujuan intinya..

Siapa sangka, 6 kata saja sangat bermakna.. :)


Artikel lengkapnya di Wikipedia
Read More