Don't Judge Book by Its Title | Review Novel "Romansa 2 Benua" by Pipiet Senja

Assalamualaikum wr wb.

Lama tak nulis blog lagi, kali ini saya akan membuat sedikit review tentang novel yang baru sekitar beberapa hari yang lalu saya rampungkan.

Cover depan Novel Romansa 2 Benua

“ROMANSA 2 BENUA”

Sekilas membaca judulnya, novel karangan bunda Pipiet Senja ini seperti novel cinta ala teenlit. Jujur saja waktu pertama kali baca, saya sempet ogah beli buku ini karena saya bukan tipikal pembaca novel cinta-cintaan ala teenlit, bahkan waktu remaja pun saya ga tertarik untuk baca novel teenlit. Tapi pas baca ulasan di bagian cover belakang, nah disini yang menarik, disitu diceritakan tentang kekuatan seorang perempuan yang mampu menghadapi kerasnya kehidupan demi mengejar mimpi-mimpinya.

Cover belakang Novel Romansa 2 Benua

Di awal-awal cerita, saya akui memang sangat klasik, ya semacem kisah upik abu gitulah karena menceritakan kerasnya hidup si tokoh utama yang bernama Soli. Tapi dari situ bisa digambarkan bahwa perempuan, tidak lemah! Karena ia selalu menemukan cara bagaimana menyembuhkan lukanya dan melapisi mentalnya agar sekuat baja, pun begitu dengan Soli. Ia harus melalui banyak penderitaan untuk mengejar mimpinya, salah satu mimpinya yang sederhana tapi begitu bermakna yaitu untuk bertemu ibu kandungnya karena si ibu nya ini ga mau mengakui Soli sebagai anaknya. Dari sini ceritanya jadi mirip2, Hatchi.. anak yang sebatang kara~ pergi mencari ibunya~…

Back to topic, makin kesini saya baca novel ini makin seru… malahan menurut saya, “isi” bukunya ada di bagian2 akhir novel.. karena siapa sangka, justru novel ini menceritakan tentang hijrahnya orang2 yang kehidupan lampaunya carut marut sampai akhirnya menjadi Muallaf. Disini juga diceritakan bagaimana perjuangan orang2 ini menyampaikan dakwahnya hingga membuat orang2 disekelilingnya mendapat cahaya Ilahiah mengikuti jejak mereka untuk hijrah.

Selain itu, di bagian akhir ini juga kita bisa banyak tahu tentang kebudayaan suku Amungme (Papua) bagaimana perlakuan terhadap wanita hamil hingga melahirkan. Nah, bagian paling menarik menurut saya adalah disini diceritakan tentang ibu yang baru melahirkan jika terjadi pendarahan maka akan dilakukan upacara Naruabin. 
Seperti apa upacara Naruabin? Jadi warga desa akan berkerumun di depan rumah kepala suku, prosesi upacara sangat menguras tenaga dan pikiran. Selama upacara berlangsung si Ibu hanya boleh makan dan minum di saat tertentu.

Jujur saja, ini adalah pertama kalinya saya membaca novel bunda Pipiet Senja but well saya ga nyesel udah beli novel ini karena bagian tentang suku Amungme itu yang menjadi poin plus2 dan menjadi bagian ter-spesial buat saya pribadi. Ditambah lagi, bahasa yang dipakai dalam novel ini sederhana tapi tetep apik. Hanya saja, poin minus dari saya adalah kisahnya yang over dramatic itu dan lagi ada bagian yang agak lamban jalan ceritanya di bagian tengah, nah di bagian tengah itu yang bikin saya sempet bosen dan berhenti ngelanjutin baca hhiihi

Tandatangan penulis :D

Nah, siapa sangka kan sama judulnya “Romansa 2 Benua” mungkin kita akan langsung berpikir “wah ini pasti full tentang cinta, ada galau2an” . eitss siapa bilang? So, don’t judge book by its title :D


Wassalamualaikum wr wb.

0 comments:

Post a Comment